Devina Ratna

Admin

1 tahun yang lalu


Mindful Listening: Mendengarkanlah karena ingin mengerti dan memahami, bukan untuk menggurui

1 tahun yang lalu - By Devina Ratna

Taukah bestalk, fenomena yang sekarang terjadi di kalangan milenial yang berkaitan dengan media sosial dan circle pertemanannya? Lagi in nih fenomenanya yaitu mereka berkeluh kesah di media sosial tapi di private jadi yang bisa mengkonsumsi hanya circlenya aja.

Menurut banyak orang hal ini dilakukan untuk mengurangi peluang adu mekanik atau perbandingan terhadap orang lain. Misalnya ketika si a cerita a to z, si b merespon 'masih mending kamu, lah aku'. Nah inilah yang disebut adu mekanik, membandingkan nasib dan adu siapa yang paling tough disini

Terlepas dari apakah semua orang melakukan hal yang sama, namun yang menjadi poin penting disini adalah Si A ini tidak sedang dalam kondisi yang siap untuk diperbandingkan atau di adu mekanik, dia butuh tempat cerita yang harapannya bisa melegakan dan syukur jika saran yang kita ajukan bisa bermanfaat bagi si A. Untuk bisa empati bahkan hingga mampu memberikan saran yang harus dilakukan tentunya pendengar juga berusaha untuk bisa mindful listening 

Nah apasih mindful listening itu?

Mindful listening adalah proses mendengarkan dengan penuh kesadaran dan bener bener hadir (being fully present), bukan hanya hadir secara fisik tapi juga memberikan orang lain ruang untuk cerita tanpa gangguan dan timpalan. Fokus mendengarkan memang menjadi pekerjaan dan aktivitas yang sulit karena selalu ingin mengutarakan apa yang ada dipikirannya atau bisa juga karena terdistraksi aktivitas sosial di gadgetnya

Bestalk perlu tau bahwa ternyata dalam keadaan yang normal individu hanya mampu menangkap 2000 dari 400 miliar informasi yang masuk ke otak, pendapat ini disampaikan oleh Dr. Joseph Dispenza. Bisa dibayangkan jika kita nggak fokus mendengarkan atau bahkan disambi dengan aktivitas yang lainnya tentu akan semakin sedikit yang kita bisa tangkap informasinya. Jadi yuk belajar untuk fokus mendengarkan dengan kesadaran penuh

Kalo di filsafat ada istilahnya tersendiri nih untuk menggambarkannya, namanya epoche (mengurung semua argumen, jugdement terhadap apapun yang disampaikan oleh orang lain) jadi yaudah biarkan dia menyelesaikan dan mengeluarkan apa yang ingin diutarakan. Hilangkan semua prasangka, argument, judgement, dan selaan dalam bentuk apapun, just mindful listening. Jauhkan gadget kalian juga ya karena itu indikator kalian menghargai lawan bicara kalian, jadi kalian cukup fokus dengerin aja. Baru kemudian setelah teman selesai bercerita silakan pendengar memberikan feedback.

Ketika memberikan feedback pun harus sesuai dengan porsinya juga yaa, karena ada macam macam tipe orang ketika curhat. Apakah dia hanya butuh didengarkan saja untuk melegakan masalahnya, ataukan dirinya menginginkan hal yang lebih dari pendengar yaitu memberi feedback atau saran misalnya.

Nah ketika temen temen bingung, temen aku lagi abcd nih, aku harus apa yaa sebagai teman, jadilah pendengar yang baik.