Devina Ratna

Admin

9 bulan yang lalu


DUCK SYNDROME: Terlihat senang but…

9 bulan yang lalu - By Devina Ratna

Relate banget nih bestalk dengan kehidupan generasi muda saat ini, yang lebih sering menyoroti kehidupan seseorang based on sosial media. Kemudian overthink, insecure, dan compare kehidupan pribadi dan kehidupan orang lain. Menganggap kehidupan orang lain sangatnya nyaman, baik-baik saja, "lurus dan mulus", dan apapun bisa didapatkan sedangkan kehidupannya sendiri berantakan, tidak berarti apa-apa, bertindak menjadi "si paling sengsara dan susah". Padahal kehidupan sosial media hanya sekiaaaaaaan persen dari kehidupan di dunia nyatanya. Perlu digarisbawahi dan ditekankan bahwa sosial media adalan entertain yang mana dibuat untuk dilihat dan dinikmati orang lain, tentunya yang diperlihatkan adalah yang senang, bagus dan memang yang ditujukan untuk orang lain lihat yakaaan. Tentunya proses menuju ke kesenangannya, susahnya, nangisnya, sedihnya pasti akan di keep oleh si user. Ngaku deh, bestalk kalo mau upload foto, feed, atau story kan juga di filter yang bagus yang mana, ditambah efek efek, yaa orang lain juga do the same thing guyss. Jadi stop compare your life with other yaaa!!!

Balik lagi ke topik sharing session kita kali ini yaitu duck syndrome. Kita berangkat tadi dari sosmed yaa, dengan prinsip yang sama bahwa apa yang diperlihatkan di sosmed adalah sepersekian persen dari kehidupan yang asli yaa. Macam teori gunung es psikologi yang dikemukakan oleh tokoh Psikoanalisa yaitu Sigmund Freud. Yash Duck Syndrome juga memiliki prinsip yang sama dengan kedua prinsip diatas, istilah yang mengacu tentang perilaku ketika seseorang berusaha menutupi masalah yang sedang dihadapi, memunculkan ekspresi tidak terjadi apa-apa sehingga tampak baik-baik saja di hadapan orang lain.

Whyy duck? Ngerasa nggak si istilah psikologis sekarang itu sangaaad beragam. Yups kita menemukan fakta bahwa istilah duck syndrome ini pertama kali digunakan oleh Universitas Stanford yang juga menjadi salah satu permasalahan di kalangan mahasiswa. Kenapa analoginya bebek? Ini diibaratkan seekor bebek yang sedang berenang, orang hanya melihat bagian atas tubuhnya yang berenang tenang dan pelahan, tidak banyak orang tau bahwa di bawah air kakinya terus bergerak dengan susah payah.

Fenomena ini banyak terjadi pada fase-fase quarter life crisis, dimana seseorang sedang merambah dunia kerja, lingkungan sosial dengan peran dan tanggung jawab yang baru. Individu biasanya hanya menyajikan indahnya di tempat kerja, part of happiness di tempat kerja namun ketika ditegur atasan, susahnya beradaptasi dengan lingkungan kerja dan lain sebagainya jarang di perlihatkan di sosmednya. Duck syndrome inilah yang terkadang membuat citra ke sosial bahwa dirinya tak pernah mengalami kegagalan.

Jika hal tersebut diatas sudah mulai muncul dan mengganggu bestalk semua, jangan ragu untuk mencara profesional psikolog ya bestalk, dengan bantuan psikolog mungkin akan membantu bestalk untuk terapi bicara tentang apa yang sedang bestalk diusahakan, regulasi emosi, manajemen stres yang tepat ataupun pendekatan lain yang sesuai dengan kondisi penyertanya. Goodluck bestalk!!

-Hidup tak selalu berjalan sempurna-

-Jadikan kegagalan menjadi kesempatan untuk lebih baik-