Nabilah

Kontributor

2 bulan yang lalu


#Informasi

Sakit Hati Juga Butuh Obat: Mulailah Peduli dengan Kesehatan Mentalmu!

2 bulan yang lalu - By Nabilah

Pernah nggak sih kamu merasa sedih, kecewa, atau sakit hati tapi malah memilih mengabaikannya? Bayangkan kalau kamu sedang sakit fisik, seperti demam atau luka, pasti kamu buru-buru mencari cara untuk mengobatinya, kan? Nah, bagaimana kalau kita perlakukan luka hati kita dengan perhatian yang sama?

Banyak dari kita mungkin terbiasa menjaga kesehatan fisik mencuci tangan, gosok gigi, makan makanan sehat. Tapi, berapa banyak dari kita yang rutin merawat kesehatan mental? Saat hati terluka karena kegagalan, penolakan, atau kesepian, kita sering kali membiarkannya, berharap bisa sembuh sendiri. Sayangnya, hal ini bisa memperburuk keadaan hingga akhirnya mengganggu keseharian kita.

Guy Winch dalam TED Talk-nya menyebutkan pentingnya merawat luka emosional seperti kita merawat luka fisik. Luka batin yang tidak diobati bisa berdampak serius, bukan cuma buat kesehatan mental tapi juga kesehatan fisik kita. Rasa kesepian misalnya, ternyata bisa meningkatkan risiko penyakit fisik, seperti tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, bahkan melemahkan sistem imun!

Sebagai contoh, bayangkan kamu memiliki seorang sahabat yang biasanya selalu ada di hari ulang tahunmu, tapi tahun ini dia tidak memberi kabar. Kamu mungkin merasa kecewa atau bahkan marah. Kalian akhirnya berdebat, dan sahabatmu berkata, "Kenapa kamu nggak nelepon duluan kalau memang penting?" Perasaan sakit hati dan kesepian ini sering kali membuat kita terjebak dalam pola pikir negatif, mempercayai bahwa orang lain tidak peduli.

Luka psikologis, seperti rasa gagal, penolakan, atau kesepian, bisa mengubah cara kita memandang dunia. Kegagalan, misalnya, sering membuat kita merasa tidak mampu dan menyerah sebelum mencoba. Pikiran negatif mulai merajalela dan menyabotase diri kita, seolah-olah kita memang tidak layak untuk sukses. Tapi, ini semua hanyalah ilusi dari pikiran kita yang sedang terluka.

Kita harus belajar bagaimana merawat luka mental ini dengan kasih sayang terhadap diri sendiri, seperti bagaimana kita merawat teman dekat yang sedang terluka. Ketika kita bisa menerima kegagalan sebagai bagian dari proses belajar dan tidak lagi membiarkan penolakan meruntuhkan harga diri kita, kita akan menjadi lebih kuat.

Coba bayangkan dunia di mana semua orang peduli dengan kesehatan mentalnya, merawat diri ketika merasa kesepian atau gagal, sama seperti kita merawat tubuh saat sakit. Dunia ini bukan mustahil, bestalk! Sama seperti kesehatan fisik yang telah terbukti meningkatkan harapan hidup, merawat kesehatan mental juga bisa meningkatkan kualitas hidup kita secara keseluruhan.

Jadi, mulai sekarang, yuk kita beri perhatian yang lebih untuk kesehatan mental kita. Dan jangan lupa untuk berbagi info ini ke teman-temanmu. Semakin banyak yang peduli, semakin kuat kita dalam menghadapi tantangan hidup!